Perubahan dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19 masih
sangat dirasakan hingga saat ini. Hanya dalam waktu hitungan bulan, mau
tak mau Kemendikbud harus mengganti arah kebijakannya guna membantu kegiatan
belajar-mengajar berjalan efektif meski dari rumah.
Sekolah-sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA
hingga Perguruan Tinggi tidak bisa menjalankan pembelajarannya di dalam
ruang kelas. Berbagai metode pembelajaran ditawarkan agar proses perkuliahan
dan pembelajaran bisa tetap berjalan ditengah wabah yang menjangkit ini, hingga
saaat ini belum ada metode yang memadai dalam menjalankan aktivitas
pembelajaran yang efektif, efisien untuk keberlangsungan pendidikan yang
berkualitas ditengah wabah Covid-19 ini.
Laju penyebaran Covid-19 di Indonesia, tentunya membuat
pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk segera mengakhiri pandemi, agar
seluruh sektor kehidupan tak lagi mengalami masa sulit, termasuk dunia
pendidikan.
Orang tua sangat berharap anak-anaknya bisa
menjalankan aktifitas belajar seperti sedia kala namun, disisi lain ada
kekawatiran mereka terhadap penyebaran virus ini ke anak-anak mereka, para
orang tua dituntut utuk menjadi mentor bagi anak-anak mereka dirumah. Hal ini
mungkin bisa turut membantu suksesnya pembelajaran secara daring namun,
persolannya tidak semua orang tua punya kapasitas dan waktu untuk membantu
anak-anaknya belajar. Entah apa yang akan terjadi nanti terhadap
pendidikan kita, pemerintah dituntut untuk bisa mencari formula bagaimana dunia
pendidikan kita bisa berjalan dengan baik dan berkualitas.
Memang proses pembelajaran PJJ (pembelajaran jarak jauh) bisa
menjadi solusi meskipun masih dipandang kurang efektif dan ada konsekuensi bagi
orang tua yang berpenghasilan menengah kebawah karena harus didukung dengan
fasilitas semisal HP android atau laptop. Belum lagi harus mengeluarkan
biaya akses internet status kouta internet harus dipertimbangkan, belum lagi
daerah-daerah yang akses internetnya belum terjangkau tentu nanti ada ketimpangan
antara sekolah yang berada di perkotaan dan di daerah pedesaan. Ada daerah yang
tidak memiliki akses internet sama sekali, ini semua juga harus menjadi
pertimbangan yang mesti diperhatikan oleh pemerintah. Andaipun semua ini
nanti diberlakukan semua ini harus dilakukan dengan cermat dan dengan catatan
kurikulum yang jelas serta perlu penyederhanaan kurikulum pendidikannya.
Dan Kali ini Smartfren memastikan telah siap
berkontribusi dalam program Kuota Belajar bagi Siswa, Guru dan Dosen yang
diselenggarakan pemerintah sebagai pendukung kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh.
Program ini berupa penyediaan kuota internet untuk para peserta didik dari
tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah
pertama, pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi. Bantuan kuota internet
tersebut dikirimkan untuk periode 4 bulan, yakni September – Desember 2020
untuk seluruh nomor prabayar maupun pasca bayar Smartfren sesuai ketentuan bantuan
kuota internet yang ditetapkan pemerintah.
Sejalan
dengan ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bantuan kuota internet
dibagi menjadi dua jenis yakni Kuota
Internet All Access yang bisa digunakan mengakses semua aplikasi dan Kuota Belajar yang hanya bisa dipakai
mengakses situs serta aplikasi pembelajaran yang ditetapkan pemerintah. Aplikasi
yang bisa diakses menggunakan Kuota Belajar dapat dicek melalui http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id
“Metodenya
sederhana, cukup AKTIFKAN-DAFTARKAN-GUNAKAN, aktifkan nomernya,
daftarkan nomernya melalui sekolah dan gunakan di jaringan Smartfren yang sudah
100% 4G. Kami yakin kegiatan belajar dan mengajar akan berjalan optimal, baik dengan
menggunakan aplikasi konferensi video, chatting,
maupun telepon. Kuota yang sudah disalurkan bisa dicek dengan mudah melalui
aplikasi mySmartfren maupun USSD. Semoga dukungan ini membantu seluruh pelajar,
mahasiswa, guru dan dosen supaya tetap semangat untuk terus belajar walau dari
jarak jauh,” ujar Sukaca Purwokardjono, Deputy CEO Mobility Smartfren.
Pelanggan
yang telah mendapatkan bantuan Kuota Belajar bagi Siswa, Guru dan Dosen tersebut
akan mendapatkan notifikasi SMS. Pelajar yang sudah mempunyai nomor Smartfren
dapat mendaftarkan nomornya ke pihak sekolah untuk mendapatkan bantuan kuota
internet tersebut. Sementara pelajar yang ingin mendapatkan nomor Smartfren,
silakan menghubungi pihak sekolah atau call center Smartfren 888.
Program bantuan kuota
internet dari pemerintah ini akan diberikan sesuai dengan ketentuan dari
pemerintah; dengan besaran kuota per bulan sebagai berikut:
• Siswa
PAUD (TK) : 5GB kuota internet all
access + 15GB kuota belajar (Total 20GB)
• Siswa
SD-SMA/setara: 5GB kuota
internet all access + 30GB kuota belajar
(Total 35GB)
• Guru : 5GB kuota internet
all access + 37GB kuota belajar (Total 42GB)
• Mahasiswa/Dosen : 5GB kuota internet all access + 45GB kuota
belajar (Total 50GB)
Kesempatan untuk mendaftarkan nomor Smartfren sebagai penerima bantuan kuota internet masih terbuka. Pelajar, mahasiswa, guru dan dosen dapat mendaftarkan nomornya ke sekolah atau kampus masing-masing untuk mendapatkan bantuan kuota internet periode bulan Oktober.
0 komentar:
Posting Komentar