Ibu,
Mama, Bunda, Ummi, Mommy, wow banyak sebutan untuk memanggil sosok wanita yang
penuh cinta kasih, dan sangat tulus untuk mencintai anak-anaknya, ibu merupakan
sosok yang luar biasa, tidak salah yang
kalau setiap tanggal 22 Desember di Peringati sebagai hari IBU, ibu merupakan
sosok yang luar biasa karena ibu merupakan contoh yang luar biasa bagi
anak-anaknya, dan ibu merupakan sekolah
pertama bagi anak-anaknya, ibu juga merupakan Peta bagi anak-anaknya untuk
menjalani kehidupan, Ibu merupakan Sumber kehidupan, dan ibu adalah Jendela
dunia bagi anak-anaknya.
Ibu,
jika kita berbicara lebih luas lagi mengenai peran ibu dalam keluarga, peran
ibu dalam lingkungan sekitarnya, mungkin kita tidak meragukan lagi peran ibu,
yang begitu luar biasa, yang dituntut harus serba tau, serba bisa, dan selalu
ada untuk keluarga, dan peran ibu yang MULTITASKING ini merupakan ciri-ciri
dari ibu masa kini, bahkan dari dulu pun seorang ibu memang harus dituntut
untuk bisa mengatur waktu walaupun pekerjaan yang tiada henti-hentinya
menghampiri.
Dan
ibu bagi saya pribadi adalah sosok wanita yang tangguh, sosok wanita mandiri,
sosok wanita yang apa adanya, dan beliau adalah idola saya, sosok wanita yang
selalu berjuang untuk kehidupan anak-anaknya, sosok yang luar biasa sabar, saya
dibesarkan oleh seorang ibu yang memang tumbuh besar dengan kemandirian,
sosoknya yang multitasking membuat saya sadar bahwa sebenarnya beliau bisa
melakukan apa saja, tapi karena ingin menghormati suami beliau menahan egonya
untuk berhenti bekerja dan focus merawat anak-anaknya.
Mama
Ayu begitu ibu saya dipanggil, sosok wanita yang pantang menyerah, sosok Wanita
yang kampung yang sangat dinamis, mungkin kalau di ceritakan bagaimana sosok
Mama Ayu dari pertama menikah sampai ada saya dan 3 orangg adik saya banyak
lika-liku kehidupan, yang sangat luar biasa mengajarkan beliau tentang arti
kehidupan.
Sosok
Mama Ayu, adalah benar-benar sosok mama yang sangat Polos dan juga selalu
mengalah untuk menyenangi hati anak-anaknya, saya sangat ingat kejadian tahun
lalu yang membuat perasaan saya merasa bersalah sampai saat ini, ketika itu
saya dalam keadaan bingung antara memberikan hadiah untuk sahabat saya yang
sedang merayakan Natal atau memberikan kado untuk MAMA, dengan pertimbangan
yang saat itu matang tapi akhirnya saya sesali, akhirnya saya memberikan Hadiah
untuk sahabat saya dan saya pun meminta pertimbangan dan mohon maaf kepada
beliau, ntah hati saya terbuat dari apa saat itu, kalau kata anak muda saat ini
“ga peka “ mama hanya tersenyum dan menjawab iyah kk nih mama tambahin lagi
pake beli kado. Kalau diinget - inget lagi rasa nya betapa bodohnya saya saat
itu.
Disaat
saya dan mama saat ini harus tinggal berjauhan mengapa saya tidak bisa membuat
Momment yang membuat beliau merasa luar biasa, Mama mengajarkan banyak hal pada
saya, banyak mungkin kejadian-kejadian dimana mama yang juga merupakan Pengurus
PKK dan pengurus Dharma Wanita di tempat papa saya bekerja harus membagi waktu antara kegiatan beliau
dan juga mengurus anak-anaknya, disaat beliau memang disibukan oleh aktifitas
PKK dan Dharma wanita adik saya yang paling kecil yang saat ini berusia 6
tahun, selalu beliau ajak, pernah suatu hari beliau sedang sibuk-sibuknya untuk
beraktifitas di kegiatan sosialnya, saat itu adik saya jatuh sakit, tanpa
berpikir panjang beliau langsung pulang kerumah dan meminta tolong rekannya
untuk menyelesaikan tugasnya di kegiatan tersebut.
Mungkin
sebagai wanita yang di tuntut serba tau dan serba bisa beliau merasa bisa mengidupi
kami, tapi seperti yang saya sampaikan tadi, beliau dengan tegas melepas pekerjaannya
dan fokus untuk merawat suami dan anak-anaknya, dan hal ini pun membuat beliau
berfikir jika saya dirumah apa yang bisa saya lakukan untuk menopanng
perekomonian keluarga membantu meringankan beban suami, mungkin tak jarang juga
ibu-ibu diluar sana berfikir hal yang sama dengan mama saya, sebagai seorang
ibu, beliau tidak pernah mengeluh atas apa yang terjadi pada hidupnya, dari
berjualan keliling pun pernah beliau lakoni, buat apa malu kata beliau yang
penting kita ga ambil punya orang, kata-kata yang selalu saya ingat dari mama.
Kalo
harus di ingat kembali peran mama dalam keuarga begitu luar biasa, selepas mama
berhenti berkerja dan memutuskan menikah dengan papa, mama hidup dikampung
halaman papa dengan Polemik kehidupan yang luar biasa, akhirnya saya pun lahir
dalam keadaan Prematur. singkat cerita untuk menopang kehidupan sehari-hari
dimana saat itu mama saya harus menghidupi seorang mertua yang hobby mabuk-mabukan
dan ipar yang saat itu belom bekerja mama saya menjadi penjual jajan keliling,
yang mana pada saat itu papa saya sedang menjalani pendidikan selama
berbulan-bulan di Jakarta.
Wah
mendengar kisah mama yang begitu tegar dan sabar yang harus menjadi tulang
punggung keluarga saat itu benar-benar membuat saya tertegun dan beryukur,
betapa beruntungnya saya memiliki seorang mama yang begitu luar biasa.
Bagaimana
ga luar biasa memilliki seorang bayi premature yang setiap bulan harus tinggal
dirumah sakit yang pada jaman itu mungkin sangat susah yah, hidup dengan mertua
dan ipar yang mungkin, kalau orang lain bakal bilang “udah deh nyerah aja”
Sosok
wanita seperti mama merupakan wanita yang luar biasa disaat tidak ada
siapa-siapa yang bisa diandalkan beliau pernah benerin genteng yang bocor, sampai benerin pintu gerbang rumah yang saat
itu rusak, dan beliau selalu berpesan jadi perempuan itu harus serba bisa,
serba tau, setidaknya klo pengetahuan itu bisa mengurangi beban orang lain yah
syukur. Kata-kata yang sederhana tapi ngenak banget.
Kembali
ke mama yang pernah jadi pedagang jajan keliling, ketika adik saya yang ke 2
lahir kami sekeluarga pindah ke kota dan pada saat itu perekonomian keluarga
masih belom stabil, dan mama pun mengambil keputusan membantu papa untuk
berjualan asongan, yang pada saat itu memang belom ada, pada saat itu juga mama
mempunyai tempat jualan sendiri juga, dimana apabila dikantor papa sedang ada
perkumpulan darma wanita, mama bergantian jualan dengan papa saya dan setelah
selesai perkumpulan masih dengan seragam Darma wanita mama membuka lapaknya
kembali dan kami pun selalu ikut kemana mama berjualan, bahkan tak jarang
ketika papa sedang istirahat makan siang dan pulang kantor papa mengantikan
mama untuk berjualan.
Di
saat kami sudah pindah kekota pun mama masih harus menjadi penopang hidup bagi
adik-adiknya yang pada saat itu menumpang hidup kepada keluarga kami. Dengan
tinggal di kostan yang sederhana, terdiri dari 2 kamar disanalah kami ber 8
tinggal, mama sendiri merupakan
sosok yang sederhana, dimana mama selalu mengajarkan kalau bisa
berbagi dengan siapapun itu, kita ga tau hidup kita nanti akan seperti apa kata
mama.
Perekonomian
keluarga kami akhhirnya mulai stabil disaat saya masuk sd dan akhirnya kami pun
tinggal dirumah yang sederhana, dengan mama yang masih tetap berjualan seiring
berjalannya waktu mama kahirnya memutuskan untuk berjualan dirumah karena
anak-anak yang semakin dewasa yang butuh banyak perhatian, sekali lagi ego
beliau di buang kembali, padahal pada saat itu beliau sudah banyak memiliki
pelanggan dan beliau pun banyak menginspirasi orang-orang sekitar untuk
berjualan di tempat tersebut, pada saat itu beliau hanya berkata, “udah banyak juga kk yang jualan katanya
kepada saya, mama mau jualan dirumah ajah sambil ngejagain kalian “
kalau
kata orang rejeki itu udah ada yang ngatur, kalau rejeki ga kemana, itulah yang
kami alami, perkembangan usaha mama dirumah pun berjalan dengan baik, pada saat
itu mama membuka usaha warung Nasi Kuning, karena lahir dan besar di Jawa mama
sangat mengerti bagaimana membuat Masakan Jawa yang memang enak, Bukan kata
saya tapi ini langsung dari pelanggan-pelanggan setia masakan beliau, seiring
berjalannya waktu karena rumah dan warung kami dekat dengan kampus usaha mama
pun berkembang, dan pada saat itu kami memutuskan untuk pindah rumah karena
papa mendapatkan rumah dinas, kali ini usaha mama masih dirumah yang lama, jadi
pada saat itu mama berjualan dari pagi sampai magrib dan pulang kerumah ketika
dijemput oleh papa saya , begitu setiap harinya dan suatu ketika peran mama sebagai seorang ibu di uji kembali.
Bagaimana
tidak ketika usaha mama sedang berkembang, ternyata berbanding terbalik dengan
prestasi belajar adik saya yang semakin menurun dan lagi-lagi mama saya
mengalah memutuskan melepaskan warungnya yang dulu dan focus menemanni belajar
saya dan adik-adik saya focus merawat anak-anaknya dan kembali lagi dari nol untuk membuka warung
makan di rumah saya yang saya tempati
saat ini. Mama selain wanita yang multitasking merupakan seorang ibu yang
merupakan ibu yang sangat perasa, pernah dulu saat saya masih duduk di bangku
sekolah dasar, papa saya saking sibuknya
lupa menjemput saya dan adik saya, disaat itu mama saya akhirnya menjemput saya
mengunakan Sepeda Gayung menjemput saya walaupun telat, tapi saya ga pernah
lupa bagaimana tanggung jawab mama seorang ibu, yang memang benar-benar
mempunyai tanggung jawab atas anak-anaknya,.
Mama,
tidak habis cerita saya untuk menceritakan sosok mama Ayu yang memang selalu
ada untuk saya dan adik-adik saya, bahkan dahulu waktu saya sekolah Taman
kanak-kanak saya selalu diantarkan kesekolah naik sepada gayung dan dimana pada
saat itu papa saya juga sedang dirawat dirumah sakit, sosok istri dan ibu yang
sangat luar biasa.
Dan
mungkin kalau saat ini mengambarkan sosok wanita yang inspiratif, inovatif, dan
juga multitasking adalah sosok mama Ayu
Apapun
yang saya lakukan mama selalu mendukung, bahkan keputusan saya merantau saat
ini, mungkin salah satu keputusan terberat baginya, dimana saat itu saya
melihat Air Mata beliau tumpah ketika mengantarkan kepergian saya di Bandara,
bahkan mama dengan segala upaya nya berusaha untuk tidak membedakan ke empat
anaknya.
Dalam
hidup saya saat ini, ingin rasa nya membuat mama tersenyum selalu dengan apa
yang saya lakukan, ingin rasanya mewujudkan impian –impian beliau yang belum
terwujud, mimpi seorang anak yang selalu membangkang nasehatnya terdahulu,
mimpi seorang anak yang mencoba untuk selalu membahagiakan beliau, merantau
membuat saya sadar mama dan keluarga begitu berarti, mama begitu luar biasa
bagi hidup saya, beruntung saya dilahirkan oleh mama I GUSTI AYU MURTININGSIH,
beruntung saya memiliki papa yang luar biasa hebat, yang mengajarkan saya
banyak hal, walau pun saya sering mengecewakan beliau, tapi beliau selalu
berhasil membuat saya tersenyum dan kembali bangkit.
“SELAMAT HARI IBU”
Teruntuk
Malaikat Hidupku, teruntuk mama yang bergitu luar biasa, teruntuk Mama, Ibu,
Bunda, Mommy, Tante, Bude, Nenek, Oma ,Eyang yang luar biasa, diluar sana, yang
penuh cinta kasih yang selalu ada untuk anak-anaknya..
Kami
ada, kami bisa, karena kalian sosok inspiratif dan multitasking yang kami kenal
dengan Sebutan IBU
Ibu
tidak pernah lelah, slalu tersenyum apapun yang terjadi dalam hidupnya.
Smoga
kami Perempuan Indonesia, mampu menjadi penerusmu yang luar biasa sepertimu,
yang mampu membagi waktu antara keluarga,
pekerjaan,dan kegiatan social
lainnya. Sosok ibu yang bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak. Sosok
perempuan masa kini yang bisa membagi waktu dan berguna bagi orang banyak, bisa
mengisprirasi orang-orang sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar